Petani Garut Butuh Akses Layak, DPRD Jabar Desak Fokus Infrastruktur ke Sentra Tani

ww.narrativetimes.com.ǁJawa Barat,7 Oktober2025Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat Tahun Anggaran 2025 membawa napas baru bagi pembangunan di berbagai sektor.

Dalam revisi tersebut, total pendapatan daerah meningkat sebesar Rp94,95 miliar, sehingga totalnya kini mencapai Rp31,09 triliun.

Seiring dengan naiknya pendapatan, pos belanja daerah juga mengalami penyesuaian dengan kenaikan Rp1,16 triliun, terutama difokuskan pada penguatan infrastruktur, peningkatan mutu pendidikan, serta optimalisasi pelayanan publik.

Dari berbagai program prioritas yang disepakati, bidang infrastruktur menjadi sorotan utama.

Bagi Kabupaten Garut, peningkatan anggaran ini diharapkan dapat diarahkan untuk memperbaiki dan membangun infrastruktur jalan menuju kawasan sentra-sentra pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat setempat.

Harapan tersebut disampaikan oleh Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Barat dari Daerah Pemilihan Kabupaten Garut, Dede Kusdinar.

Ia menegaskan bahwa dalam agenda penyelenggaraan pengawasan pemerintahan yang digelar pekan lalu, muncul banyak aspirasi dari masyarakat, khususnya para pelaku usaha di sektor pertanian yang menginginkan adanya perhatian lebih dari pemerintah daerah.

Menurut Dede, kelompok usaha pertanian di wilayah Garut berharap bisa mengambil peran aktif dalam program pemerintah pusat, salah satunya dengan menjadi pemasok bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Sangatlah realistis jika pelaku usaha pertanian di Kabupaten Garut diberikan ruang untuk menjadi pemasok bahan baku MBG karena hingga saat ini di Kabupaten Garut di beberapa daerah produksi hasil pertanian mulai padi serta sayuran cukup besar,” kata Dede, 7 Oktober 2025.

Lebih lanjut, Dede memaparkan bahwa dalam forum tersebut juga terungkap permasalahan yang cukup krusial, yakni aksesibilitas jalan menuju kawasan pertanian yang masih banyak mengalami kerusakan.

Kondisi ini, menurutnya, menjadi hambatan besar bagi petani dalam menyalurkan hasil panen mereka ke pasar.

Menindaklanjuti hal tersebut, masyarakat melalui berbagai kelompok tani berharap agar peningkatan anggaran infrastruktur yang telah disetujui pemerintah dapat difokuskan untuk memperbaiki jalan menuju sentra-sentra pertanian.

Hal ini dinilai penting agar aktivitas produksi dan distribusi hasil tani berjalan lebih lancar.

Dede menegaskan bahwa pihak legislatif Jawa Barat juga memiliki pandangan yang sejalan.

Ia menyampaikan bahwa peningkatan anggaran infrastruktur tahun ini harus benar-benar mampu mewujudkan kemudahan akses bagi petani melalui pembangunan dan perbaikan Jalan Usaha Tani, yang menjadi sarana vital bagi kemajuan pertanian di Kabupaten Garut.