Bandara Husein Sastranegara Didesak Fokus ke Rute Jarak Pendek dengan Pesawat Baling-baling

ww.narrativetimes.com.ǁJawa Barat,8 Desember2025-Di tengah rencana pembukaan kembali sejumlah rute penerbangan di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Pengamat Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono, menilai potensi pengembangan bandara tersebut tetap terbatas. 

Sony menyarankan, agar keberadaan Bandara Husein tidak tumpang tindih dengan Bandara Kertajati, fokus operasinya seharusnya diarahkan pada rute-rute jarak pendek menggunakan pesawat berbaling-baling.

Contoh paling nyata dari fokus ini adalah pola yang diterapkan oleh Bandara Adi Sucipto di Yogyakarta.

Arah Pengembangan: Rute Jarak Pendek dan Pesawat Berbaling-baling

Menurut Sony Sulaksono, secara infrastruktur Bandara Husein Sastranegara sudah berbenah dan dinilai tidak memiliki persoalan berarti.

Namun, keterbatasan area dan peran Bandara Kertajati di Majalengka menjadi pertimbangan utama dalam menentukan arah operasional Husein ke depan.

“Agak sulit berkembang. Yang paling mungkin, Husein tetap difungsikan untuk rute jarak pendek dengan pesawat berbaling-baling, seperti Bandara Adi Sucipto di Yogyakarta,” jelas Sony, Minggu (7/12/2025).

Ia menambahkan, penerbangan jarak jauh yang menggunakan pesawat jet idealnya tetap dialihkan ke Bandara Kertajati (KJT).

Warga Bandung juga memiliki alternatif lain melalui Bandara Soekarno-Hatta dengan adanya layanan kereta cepat Whoosh.

Akses dan Koordinasi Jadi Sorotan

Meskipun infrastruktur Husein dinilai siap, Sony menyoroti kendala lain yang perlu perhatian khusus, yakni akses menuju bandara yang kerap terganggu oleh pembangunan Flyover Garuda di kawasan Andir.

Lebih lanjut, Sony menekankan pentingnya koordinasi yang solid antara pemangku kepentingan dalam menentukan kebijakan angkutan udara di Jawa Barat.

Ia khawatir kebijakan pembukaan rute di Husein akan menimbulkan kesan buruk jika tidak selaras dengan penguatan peran Kertajati.

“Hubungan operasional Husein dan Kertajati seharusnya sudah menjadi pembahasan antara Pemkot Bandung, Pemprov Jabar, dan Kemenhub.

 Jawa Barat–Bandung harus bisa belajar dari Yogyakarta yang mampu membangun koordinasi,” ujarnya.

Rute Baru Hanya Tambah Alternatif, Tak Ubah Pola Perjalanan

Sony Sulaksono juga memandang bahwa pembukaan rute baru, seperti Bandung–Semarang, Solo, dan Surabaya, tidak akan mengubah pola perjalanan warga Bandung secara drastis.

Hal ini karena rute-rute tersebut selama ini sudah terlayani dengan baik dan sudah menjadi kebiasaan warga untuk menggunakan transportasi kereta api.

“Rute baru… hanya menambah alternatif, karena selama ini warga sudah terbiasa melakukan perjalanan ke kota-kota itu dengan kereta api,” pungkasnya.